Sabtu, 06 Februari 2010

Fikku-Bla-bla (1)

Bagi yang dari tidak mengenal "tuhan", kemudian kepadanya diperkenalkan sebuah "karakter" yang disebut Tuhan,
kalau ia langsung berkata: "Aku TIDAK PERCAYA" atau langsung berkata "Aku PERCAYA Tuhan" maka ada dua kemungkinan, ia bodoh atau ia tidak jujur.

Mengapa begitu? karena ia harus tahu dahulu apa yang dimaksud dengan istilah "tuhan" baru boleh menjawab percaya atau tidak.
Maka pertama-tama, ia harus bertanya lebih dahulu: "Apa yang dimaksud dengan istilah 'Tuhan' ". Jawaban dengan pertanyaan atas sesuatu yang belum jelas, adalah jawaban jujur.

Orang beragama akan menyodorkan kitab suci untuk menjelaskan "karakter" tsb, tanpa menjelaskan lebih dahulu atas otoritas siapa "karakter" tuhan bisa dijelaskan dalam sebuah kitab.

Mirip dengan Doraemon.

Bagi yang belum tahu karakter kartun si Doraemon, lalu kepadanya ditanyakan: "Apakah anda percaya Doraemon?". Maka jawabnya yang jujur harus berupa pertanyaan: "Siapakah Doraemon?". Kalau ia jujur dan tidak bodoh, ia tidak boleh mengatakan tidak percaya, terlebih lagi mengatakan percaya.

Jadi kepada yang bertanya, "Apakah Anda percaya Tuhan?", bila kita tidak tahu "karakter" mana yang dimaksud, maka kita bisa menjawab: "Apa yang dimaksud dengan istilah 'Tuhan' ".
Bila dia tidak bisa menjelaskan apa yang dimaksud dan ia memaksa Anda untuk percaya saja, maka anda bisa memaksanya juga untuk percaya kepada Fikku-Bla-bla.

Sodara, apakah Anda percaya kepada Fikku-Bla-bla?
Sekarang anda sudah tahu cara menjawab pertanyaan itu.

Ferry Wardiman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar